BENTUK MUKA BUMI, PROSES DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Bentuk muka bumi kita yaitu berupa relief daratan dan lautan
dipengaruhi/dibentuk oleh 2 kekuatan/tenaga dari alam yaitu :
11.
Tenaga Endogen
22.
Tenaga Eksogen
A.
TENAGA ENDOGEN
Yaitu tenaga pembentuk muka bumi
yang berasal dari dalam permukaan bumi dan bersifat membangun. Tenaga endogen
yang bersifat membangun mempunyai 3 proses alam :
1.
Tektonisme
2.
Vulkanisme
3.
Seisme (Gempabumi)
a. TEKTONISME
Yaitu pergerakan lempeng yang
disebabkan karena adanya arus konveksi yang berasal dari mantel bumi. Karena masing-masing lempeng bergerak maka akan ada
bagian yang saling bertemu dan ada bagian yang saling terpisah.
Gambar 1. Gerak Arus
Konveksi
Ada 3 kemungkinan gerakan lempeng
yang terjadi saat proses tektonisme :
11.
Konvergen (Gerak saling mendekat antara 2 lempeng)
Contoh hasil bentuk muka bumi (relief) yang dihasilkan :
a)
Jika Lempeng Samudra bertemu/bertabrakan dengan
lempeng Benua akan menghasilkan
gunungapi.
Gambar
3. Zona Subdaksi (daerah tumbukan) L.
Samudra dengan L. Benua
b)
Jika Lempeng Samudra bertemu/bertabrakan dengan
lempeng Samudra akan menghasilkan
gunungapi bawah laut.
Gambar 4. Zona
Subdaksi (daerah tumbukan) L. Samudra dengan L. Samudra
c)
Jika Lempeng Benua bertemu/bertabrakan dengan
lempeng Benua akan menghasilkan
pegunungan.
Gambar 5. Zona
Subdaksi (daerah tumbukan) L. Samudra dengan L. Samudra
22.
Divergen (Gerak saling menjauh)
Contoh hasil bentuk muka bumi (relief) yang dihasilkan :
a)
Palung
b)
Mid Oceanic Ridge (Pegunungan
tengah laut)
Gambar
6. Terjadinya Mid Oceanic Ridge
33.
Transform/sesar (Gerak saling berpapasan)
Gambar
7. Gerak saling berpapasan antara 2 lempeng
Contoh hasil bentuk muka bumi (relief) yang dihasilkan :
a)
Sesar san andreas di
Amerika
Menurut luas wilayah dan waktu berlangsungnya, gerakan
lempeng dibagi menjadi 2 yaitu :
11. Epirogenetik : gerak
lempeng secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama dan wilayah yang luas.
Epirogenetik dibagi menjadi 2 :
a)
Epirogenetik Positif :
ditandai dengan turunnya daratan
b)
Epirogenetik Negatif :
ditandai dengan naiknya daratan
22. Orogenetik : gerakan
lempeng yang relatif cepat dan meliputi daerah yang sempit. Misalnya
terbentuknya gunung atau pegunungan. Gerakan ini dapat berupa :
a)
Lipatan, contohnya bukit
lipatan dengan bagian puncak bukit (antiklinal) dan bagian lembah (sinklinal)
b)
Patahan, contoh graben (bagian
permukaan bumi yan lebih rendah) dan horst (bagian permukaan bumi yang lebih
tinggi).
b. VULKANISME
Yaitu proses keluarnya magma ke permukaan bumi (aktivitas
gunungapi). Aktivitas magma (proses
keluarnya magma) meliputi :
1.
Intrusi Magma : proses
menyusupnya magma ke lapisan batuan di dalam bumi.
2.
Ekstrusi magma : gerakan
magma yang berhasil sampai ke permukaan bumi.
Gunungapi menurut tipe letusannya (erupsi) dapat dibedakan
menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk perisai, bentuk maar, dan bentuk srato.
1) Bentuk gunungapi perisai
Gunungapi perisai adalah bentuk
gunungapi yang lerengnya landai sehingga menutupi suatu daerah yang sangat
luas. Bentuk gunungapi perisai ini terbentuk akibat letusan yang sangat cair
(efusif). Di Indonesia tidak ada gunungapi tipe perisai. Contoh bentuk gunungapi
perisai adalah Gunung Mauna Kea dan Mauna Loa di Kepulauan Hawaii.
2) Bentuk gunungapi maar
atau corong
Gunungapi maar adalah bentuk gunungapi
yang puncaknya berbentuk corong sehingga gunungapi ini sering disebut gunung
corong. Gunungapi ini terbentuk akibat letusan yang sangat besar yang terjadi
satu kali sehingga akibat letusannya meninggalkan lubang yang sangat besar
seperti corong. Contoh gunungapi bentuk maar adalah Gunung Pinacate (Meksiko),
Gunung Monte Nouvo (Italia), Gunung Lamongan (Jatim, Indonesia), Gunung Merdada
(Dieng, Indonesia)
3) Gunungapi strato atau
kerucut
Gunungapi strato atau kerucut
adalah gunungapi yang bentuknya seperti kerucut raksasa. Gunung bentuk kerucut
ini terjadi sebagai akibat dari letusan gunungapi yang berulang-ulang secara
bergantian antara erupsi eposif (lelehan magma) dan erupsi eksplosif (ledakan)
yang berupa lelehan lava dan material padat lainnya. Sebagian besar gunungapi
yang ada di Indonesia adalah tipe gunungapi strato atau kerucut, contohnya
Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Ceremai di Jawa Barat.
Ilmu yang mempelajari gunung berapi disebut vulkanologi.
Gejala awal gungungapi akan meletus :
1)
Sering terdengar suara
gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma.
2)
Asap semakin tebal
akibat panas magma.
3)
Suhu naik di sekitar
kawah.
4)
Sumber air banyak yang
kering.
5)
Tanaman banyak yang layu
atau kering.
6)
Hewan-hewan menuruni
gunung karena adanya perubahan pada suhu tanah.
c. SEISME (GEMPABUMI)
Yaitu getaran di muka bumi yang terjadi karena
pergerakan-pergerakan tertentu di perut bumi,
baik pergerakan secara vulkanis, maupun tektonis. Pusat
gempa dapat terjadi di dasar laut maupun di daratan. Gempa yang terjadi di
dasar laut dapat menyebabkan gelombang air laut
dalam volume besar yang dikenal sebagai gelombang tsunami. Ilmu
yang mempelajari tentang gempabumi disebut seismologi.
Menurut sebab terjadinya gempabumi dibedakan menjadi 3 :
1)
Gempa tektonik : gempa
yang terjadi akibat gerakan lempeng.
2)
Gempa vulkanik : gempa
yang terjadi akibat adanya letusan gunungapi baik sebelum ataupun selama
letusan gunungapi.
3)
Gempa terban/runtuhan :
gempa yang terjadi akibat runtuhan
lapisan atau rongga-rongga bawah tanah seperti di gua-gua.
Titik Perambatan gempa bumi :
n Hiposentrum:
Titik/garis di dalam lapisan bumi pada kedalaman tertentu yang menyebabkan
terjadinya gempa
n Episentrum:
Titik/Garis di permukaan bumi/laut sebagai tempat dimana gelombang mulai
dirambatkan.
Gambar
8. Episentrum dan Hiposentrum
B.
TENAGA EKSOGEN
Yaitu tenaga yang berasal dari
luar permukaan bumi seperti berasal dari hujan, panas matahari, angin, aliran
air, gletser dan makhluk hidup.
Tenaga eksogen mengubah bentuk
muka bumi dengan cara merusak, misalnya melalui pelapukan, erosi dan
sedimentasi.
1. Pelapukan
Adalah proses hancurnya
batu-batuan menjadi tanah. Pelapukan dapat terjadi melalui 3 sebab yaitu :
a.
Pelapukan mekanis/fisika : proses pelapukan batuan yang disebabkan karena berubahnya
suhu/temperatur di sekitar batuan, seperti pengaruh siang malam, terkena panas
matahari, guyuran air hujan dan tenaga angin.
Gambar 9. Pelapukan batuan
karena sering terkena panas matahari
Gambar 10. Pelapukan batuan
karena tenaga angin di daerah gurun
b.
Pelapukan Organis : pelapukan batuan yang disebabkan karena pengaruh
aktivitas makhluk hidup. Misalnya batu yang hancur karena ditumbuhi lumut, dan
tanaman lain, atau batu yang berlubang karena dilubangi semut.
c.
Pelapukan Kimiawi : pelapukan batuan yang terjadi karena batuan bereaksi
dengan bahan kimia tertentu, misalnya batuan gamping yang melapuk karena
terkena air, adanya stalaktit dan stalagmit yang terbentuk karena terlarut oleh
air.
2. Erosi / pengikisan
Yaitu proses
terangkutnya/pindahnya tanah /material lain hasil pelapukan oleh media alami
seperti air, gletser (es) dan angin. Proses perpindahan materi/tanah akibat
erosi disebut transportasi.
Berdasarkan penyebabnya erosi dibagi menjadi 5 :
a.
Ablasi : Erosi yang disebabkan
oleh air
b.
Deflasi : Erosi yang
disebabkan oleh angin
c.
Abrasi : Erosi yang
disebabkan oleh gelombang laut
d.
Korosi : Erosi yang
disebabkan oleh hembusan angin yang membawa butiran pasir
e.
Eksarasi : Erosi yang
disebabkan oleh gletser (es)
Faktor Penyebab Erosi
adalah :
a.
Seringnya terjadi hujan
b.
Tanah yang sangat halus
sehingga mudah terbawa air, angin / es
c.
Lereng yang curam
(daerah bergunung)
d.
Tidak ada tanaman yang
menutupi tanah
e.
Ulah manusia yang tidak
memperhatikan cara mengolah tanah yang benar
Dampak erosi :
a.
Hilangnya kesuburan
tanah
b.
Butuh biaya tinggi untuk
menggarap lahan pertanian
c.
Hasil produksi tanaman
rendah
3. Sedimentasi
Yaitu proses pengendapan material
hasil erosi air, angin, gelombang laut dan gletser.
Gambar
13. Proses Erosi, Transportasi dan Sedimentasi
Kenampakan-kenampakan alam yang
terbentuk akibat adanya proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain delta,
nehrung, tombolo, dan dataran banjir.
a.
Delta yaitu endapan tanah
yang terdapat di muara sungai.
b.
Nehrung yaitu endapan pasir
tepi pantai yang melintang seperti lidah banyak dijumpai di sekitar teluk atau
estuaria.
c.
Tombolo yaitu endapan pasir
yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada di dekat pantai.
d.
Dataran Banjir
yaitu dataran yang berada di kanan kiri sungai dan terbentuk akibat luapan saat
terjadi banjir.