Senin, 22 Oktober 2012


BENTUK MUKA BUMI, PROSES DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

Bentuk muka bumi kita yaitu berupa relief daratan dan lautan dipengaruhi/dibentuk oleh 2 kekuatan/tenaga dari alam yaitu :
11.      Tenaga Endogen
22.      Tenaga Eksogen
A.        TENAGA ENDOGEN
Yaitu tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam permukaan bumi dan bersifat membangun. Tenaga endogen yang bersifat membangun mempunyai 3 proses alam :
1.      Tektonisme
2.      Vulkanisme
3.      Seisme (Gempabumi)
a.     TEKTONISME
Yaitu pergerakan lempeng yang disebabkan karena adanya arus konveksi yang berasal dari mantel bumi. Karena masing-masing lempeng bergerak maka akan ada bagian yang saling bertemu dan ada bagian yang saling terpisah.
Gambar 1. Gerak Arus Konveksi
            Ada 3 kemungkinan gerakan lempeng yang terjadi saat proses tektonisme :
11.     Konvergen (Gerak saling mendekat antara 2 lempeng)
 
                                                           Gambar 2. Gerak Konvergen

Contoh hasil bentuk muka bumi (relief) yang dihasilkan :
a)     Jika Lempeng Samudra bertemu/bertabrakan dengan lempeng Benua akan menghasilkan gunungapi.
Gambar 3.  Zona Subdaksi (daerah tumbukan) L. Samudra dengan L. Benua
b)     Jika Lempeng Samudra bertemu/bertabrakan dengan lempeng Samudra akan menghasilkan gunungapi bawah laut.
Gambar  4. Zona Subdaksi (daerah tumbukan) L. Samudra dengan L. Samudra

c)      Jika Lempeng Benua bertemu/bertabrakan dengan lempeng Benua akan menghasilkan pegunungan.
 Gambar  5. Zona Subdaksi (daerah tumbukan) L. Samudra dengan L. Samudra

22.     Divergen (Gerak saling menjauh)
Contoh hasil bentuk muka bumi (relief) yang dihasilkan :
a)     Palung
b)     Mid Oceanic Ridge (Pegunungan tengah laut)
Gambar 6. Terjadinya Mid Oceanic Ridge
33.     Transform/sesar (Gerak saling berpapasan)

Gambar 7. Gerak saling berpapasan antara 2 lempeng
Contoh hasil bentuk muka bumi (relief) yang dihasilkan :
a)     Sesar san andreas di Amerika
Menurut luas wilayah dan waktu berlangsungnya, gerakan lempeng dibagi menjadi 2 yaitu :
11.  Epirogenetik : gerak lempeng secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama dan wilayah   yang luas. Epirogenetik dibagi menjadi 2 :
a)     Epirogenetik Positif : ditandai dengan turunnya daratan
b)     Epirogenetik Negatif : ditandai dengan naiknya daratan
22. Orogenetik : gerakan lempeng yang relatif cepat dan meliputi daerah yang sempit. Misalnya terbentuknya gunung atau pegunungan. Gerakan ini dapat berupa :
a)     Lipatan, contohnya bukit lipatan dengan bagian puncak bukit (antiklinal) dan bagian lembah (sinklinal)
b)     Patahan, contoh graben (bagian permukaan bumi yan lebih rendah) dan horst (bagian permukaan bumi yang lebih tinggi).

b.     VULKANISME
Yaitu proses keluarnya magma ke permukaan bumi (aktivitas gunungapi).  Aktivitas magma (proses keluarnya magma) meliputi :
1.      Intrusi Magma : proses menyusupnya magma ke lapisan batuan di dalam bumi.
2.      Ekstrusi magma : gerakan magma yang berhasil sampai ke permukaan bumi.
Gunungapi menurut tipe letusannya (erupsi) dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk perisai, bentuk maar, dan bentuk srato.
1)    Bentuk gunungapi perisai
Gunungapi perisai adalah bentuk gunungapi yang lerengnya landai sehingga menutupi suatu daerah yang sangat luas. Bentuk gunungapi perisai ini terbentuk akibat letusan yang sangat cair (efusif). Di Indonesia tidak ada gunungapi tipe perisai. Contoh bentuk gunungapi perisai adalah Gunung Mauna Kea dan Mauna Loa di Kepulauan Hawaii.
2)    Bentuk gunungapi maar atau corong
Gunungapi maar adalah bentuk gunungapi yang puncaknya berbentuk corong sehingga gunungapi ini sering disebut gunung corong. Gunungapi ini terbentuk akibat letusan yang sangat besar yang terjadi satu kali sehingga akibat letusannya meninggalkan lubang yang sangat besar seperti corong. Contoh gunungapi bentuk maar adalah Gunung Pinacate (Meksiko), Gunung Monte Nouvo (Italia), Gunung Lamongan (Jatim, Indonesia), Gunung Merdada (Dieng, Indonesia)
3)    Gunungapi strato atau kerucut
Gunungapi strato atau kerucut adalah gunungapi yang bentuknya seperti kerucut raksasa. Gunung bentuk kerucut ini terjadi sebagai akibat dari letusan gunungapi yang berulang-ulang secara bergantian antara erupsi eposif (lelehan magma) dan erupsi eksplosif (ledakan) yang berupa lelehan lava dan material padat lainnya. Sebagian besar gunungapi yang ada di Indonesia adalah tipe gunungapi strato atau kerucut, contohnya Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Ceremai di Jawa Barat.
Ilmu yang mempelajari gunung berapi disebut vulkanologi.
 Gejala awal gungungapi akan meletus :
1)     Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma.
2)     Asap semakin tebal akibat panas magma.
3)     Suhu naik di sekitar kawah.
4)     Sumber air banyak yang kering.
5)     Tanaman banyak yang layu atau kering.
6)     Hewan-hewan menuruni gunung karena adanya perubahan pada suhu tanah.
c.      SEISME (GEMPABUMI)
Yaitu getaran di muka bumi yang terjadi karena pergerakan-pergerakan tertentu di perut bumi,
baik pergerakan secara vulkanis, maupun tektonis. Pusat gempa dapat terjadi di dasar laut maupun di daratan. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan gelombang air laut
dalam volume besar yang dikenal sebagai gelombang tsunami. Ilmu yang mempelajari tentang gempabumi disebut seismologi.
Menurut sebab terjadinya gempabumi dibedakan menjadi 3 :
1)     Gempa tektonik : gempa yang terjadi akibat gerakan lempeng.
2)     Gempa vulkanik : gempa yang terjadi akibat adanya letusan gunungapi baik sebelum ataupun selama letusan gunungapi.
3)     Gempa terban/runtuhan : gempa yang terjadi  akibat runtuhan lapisan atau rongga-rongga bawah tanah seperti di gua-gua.
Titik Perambatan gempa bumi :
n  Hiposentrum: Titik/garis di dalam lapisan bumi pada kedalaman tertentu yang menyebabkan terjadinya gempa
n  Episentrum: Titik/Garis di permukaan bumi/laut sebagai tempat dimana gelombang mulai dirambatkan.
 Gambar 8. Episentrum dan Hiposentrum 
B.        TENAGA EKSOGEN
Yaitu tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi seperti berasal dari hujan, panas matahari, angin, aliran air, gletser dan makhluk hidup.  
Tenaga eksogen mengubah bentuk muka bumi dengan cara merusak, misalnya melalui pelapukan, erosi dan sedimentasi.
1.     Pelapukan
Adalah proses hancurnya batu-batuan menjadi tanah. Pelapukan dapat terjadi melalui 3 sebab yaitu :
a.       Pelapukan mekanis/fisika : proses pelapukan batuan yang disebabkan karena berubahnya suhu/temperatur di sekitar batuan, seperti pengaruh siang malam, terkena panas matahari, guyuran air hujan dan tenaga angin.

Gambar 9. Pelapukan batuan karena sering terkena panas matahari
Gambar 10. Pelapukan batuan karena tenaga angin di daerah gurun

b.      Pelapukan Organis : pelapukan batuan yang disebabkan karena pengaruh aktivitas makhluk hidup. Misalnya batu yang hancur karena ditumbuhi lumut, dan tanaman lain, atau batu yang berlubang karena dilubangi semut.
c.       Pelapukan Kimiawi : pelapukan batuan yang terjadi karena batuan bereaksi dengan bahan kimia tertentu, misalnya batuan gamping yang melapuk karena terkena air, adanya stalaktit dan stalagmit yang terbentuk karena terlarut oleh air.
       
2.     Erosi / pengikisan
Yaitu proses terangkutnya/pindahnya tanah /material lain hasil pelapukan oleh media alami seperti air, gletser (es) dan angin. Proses perpindahan materi/tanah akibat erosi disebut transportasi.  
Berdasarkan penyebabnya erosi dibagi menjadi 5 :
a.       Ablasi : Erosi yang disebabkan oleh air
b.      Deflasi : Erosi yang disebabkan oleh angin
c.       Abrasi : Erosi yang disebabkan oleh gelombang laut
d.      Korosi : Erosi yang disebabkan oleh hembusan angin yang membawa butiran pasir
e.       Eksarasi : Erosi yang disebabkan oleh gletser (es)
Faktor Penyebab Erosi adalah :
a.       Seringnya terjadi hujan
b.      Tanah yang sangat halus sehingga mudah terbawa air, angin / es
c.       Lereng yang curam (daerah bergunung)
d.      Tidak ada tanaman yang menutupi tanah
e.       Ulah manusia yang tidak memperhatikan cara mengolah tanah yang benar
Dampak erosi  :
a.       Hilangnya kesuburan tanah
b.      Butuh biaya tinggi untuk menggarap lahan pertanian
c.       Hasil produksi tanaman rendah
3.      Sedimentasi
Yaitu proses pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut dan gletser.  

Gambar 13. Proses Erosi, Transportasi dan Sedimentasi
Kenampakan-kenampakan alam yang terbentuk akibat adanya proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain delta, nehrung, tombolo, dan dataran banjir.
a.       Delta yaitu endapan tanah yang terdapat di muara sungai.
b.      Nehrung yaitu endapan pasir tepi pantai yang melintang seperti lidah banyak dijumpai di sekitar teluk atau estuaria.
c.       Tombolo yaitu endapan pasir yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada di dekat pantai.
d.      Dataran Banjir yaitu dataran yang berada di kanan kiri sungai dan terbentuk akibat luapan saat terjadi banjir.